Berfikirlah Dahulu Sebelum Akhirnya Bertindak

Artikel pada kali ini mencoba mengulas bagaimanakah seseorang mencoba untuk Berfikir Dahulu Sebelum Akhirnya Bertindak yang berdampak pada kebahagiaan. Berikut ceritanya.

SEORANG karyawan sebut saja Tikno, yang telah lama mengabdikan diri  bekerja selama 35 tahun di sebuah  perusahaan mutinasional dan sudah memasuki usia pensiun dan ingin pulang kampung, namun sebelumnya ybs bertemu dengan bosnya.

Bos  : "Kamu sudah bekerja dengan baik dan sangat loyal pada perusahaan, saya ingin tambahkan uang pensiun kamu, namun sebelum saya berikan saya ingin bertanya terlebih dahulu, apakah kamu mau uang tambahan pensiun ini atau 3 nasehat dari saya?"

Karyawan tersebut diam dan pikir sejenak dan lalu memutuskan memilih "3 nasehat" bosnya.

* Nasehat Pertama :

Jangan pernah mau cari jalan pintas, tidak ada yg mudah dan gratis di dunia ini, lakukan sesuatu step by step dengan mantap dan mandiri.

* Nasehat Kedua :

Terhadap sesuatu hal yg tidak baik, jangan menaruh rasa ingin tahu yg mendalam, hal itu bisa merengut nyawamu.

* Nasehat Ketiga :

Jangan melakukan keputusan apapun saat sedang emosi, hal tersebut akan membuat kamu menyesal seumur hidup.

Lalu si Bos memberi sedikit uang jalan dan 3 buah roti sambil berpesan :  "Nanti Roti yg paling besar, kamu makan bersama keluarga sesampainya di rumah agar mereka juga merasakan pemberian dari ku".

Besoknya si karyawan pamit dan mulai perjalanan pulang ke kampung halamannya.

Namun karena sudah terlau lama tidak pulang kampung, sampailah di salah satu kampung, yang dimatanya asing menurutnya, kemudian dia bertanya kepada salah seorang penduduk kampung tersebut, menanyakan jalan mana paling dekat menuju kampungnya.

Salah satu peduduk tersebut menjawab, untuk menuju kampong ybs terdapat 2 jalan yaitu

Jalan pertama : Jalanan nya kecil tapi lebih dekat.

Jalan kedua : Jalannya agak besar dan lebih aman.

Karena ingin cepat sampai di rumah lalu dia memilih jalan kecil, baru jalan setengah ketemu orang yg balik arah. Di jalan kecil banyak perampok, lalu diapun ingat nasehat bosnya, dan balik lagi lewat jalan besar, saking laparnya dia pun melahap roti pertama yang diberi bosnya.

Karena sudah malam maka diapun menginap di losmen. Malam harinya dia mendengar suara seorang wanita menangis, namun dia ingat nasehat kedua dari bosnya, maka diapun mengurungkan niatnya keluar melihat , dan makan roti kedua di kamar.

Besok pagi saat dia bangun, orang kampung heran dan bertanya kepadanya : "Kok kamu masih hidup? Semalam ada seorang wanita gila menangis memancing tamu untuk keluar lalu membunuhnya. Beruntung kamu tidak keluar".

Setelah sampai di rumah sudah malam hari, diapun diam diam mau memberikan kejutan kepada istrinya. Lalu dia masuk ke kamar dan alangkah terkejutnya dia melihat seorang lelaki tidur dengan istrinya. Emosinya meluap lalu mengambil parang hendak membunuh lelaki tersebut, namun dia mengingat nasehat ketiga dari bosnya, dia lalu mengurungkan niatnya, dan tidur di luar.

Keesokan harinya,  istrinya bangun menemukan suaminya tidur di luar. Alangkah senangnya dan memanggil pria yang menemaninya tidur selama suaminya tidak ada di rumah.

"Naldi, mari sini nak.. ayah mu pulang ".  Alangkah terkejutnya ternyata anak lelaki tersebut ternyata adalah anak kandung sendiri.

Istrinya berkata, "saat kamu berangkat saya sudah hamil. Selama ini tidak bisa menghubungimu" Lalu dipeluklah anak bujangnya dengan haru dan meneteskan air mata, karena hampir saja dia membunuh anaknya sendiri jika tidak mengingat nasehat bosnya.

Sambil cerita panjang lebar tentang pengalaman dia dan 3 nasehat bosnya, dia pun ingat roti besar untuk makan di rumah, setelah dibuka ternyata di dalamnya terselip uang tambahan pensiun dia selama 35 tahun dia bekerja. Akhir cerita keluarga mereka hidup berbahagia.

Dibalik cerita diatas ada pesan moril yang harus selalu di ingat 

"SELALU HATI HATI DI DALAM  MENGAMBIL SEBUAH KEPUTUSAN SEBELUM AKHIRNYA BERTINDAK"

Semoga Bermanfaat...